DARWIN MAHESA

SERANG, Arif | Banten terus tumbuh melahirkan anak-anak muda yang kreatif dan produktif. Ini terlihat dari beberapa anak muda yang lahir dari sebuah komunitas dan menghasilkan beberapa karya yang patut dibanggakan. Melalui karya anak muda ini dapat membawa nama Banten eksis di kancah nasioanal. Salah satunya yaitu karya film Darwin Mahesa. Anak muda kelahiran Cilegon, 21 Agustus 1992, ini terbilang produktif dalam produksi film. Ia adalah lulusan Untirta Jurusan Manajemen angkatan 2010. 

Darwin telah membuktikan keseriusannya terhadap dunia film. Darwin yakin bahwa anak-anak Banten bisa menciptakan film yang baik. Hal ini terlihat dari beberapa produksi film yang sudah ada seperti “Love and Religion” tahun 2007, “Jalan Hidupku” tahun 2008, “Setetes Embun Cinta Niyala” tahun 2008, “Cintamu Tiara” tahun 2009, “Petualangan 5 Sahabat” tahun 2009, “Menembus Mercusuar” tahun 2010, “Batas Asa Mimpiku” tahun 2010, “Panorama Di Tanah Sultan” tahun 2010, “Tertulis Dalam Kitab” tahun 2011, “Hilal Cinta” tahun 2011, “Sejuta Impian” tahun 2011, “Menembus Lorong Badak” tahun 2012, “Mengejar Medali” tahun 2013, “Rima The Story of Heart” tahun 2013, “Ki Wasyid” tahun 2013, “Perempuan Lesung” tahun 2014, “Santri” tahun 2014, “Jawara Kidul” tahun 2015.

Darwin sudah memproduksi sebanyak 18 film bersama Kremov Pictures, komunitas yang didirikannya pada tahun 2007 lalu. Sudah banyak juga beberapa penghargaan yang diperoleh Darwin Mahesa bersama Kremov Pictures dari hasil filmnya seperti Juara 1 Festival Film Fiksi Se-Banten 2010, Juara 2 Festival Film Pendek FFP Nasional 2011, Juara 1 Festival Film Islam Nasional “Islamic Movie Days” 2013, Juara 2 Kategori Mahasiswa dan Juara Umum, Festival Video Edukasi, Kemendikbud 2013, Juara 2 Kategori Pemula, Festival Film Pemuda, Kemenpora 2013, Penghargaan dari Rektor Untirta. 

Tidak hanya itu, Darwin juga menyabet penghargaan dari Balai Taman Nasioanal Ujung Kulon, Penghargaan Walikota Cilegon, Penghargaan Film Lokal Banten dan masih banyak lagi penghargaan yang diterima oleh Kremov Pictures. Dalam teater ada istilah “Mother of Art” karena teater mencangkup semua bidang seni, sama halnya dengan film, juga harus melibatkan semua unsur seni seperti musik, tari, peran, sinematografi. 

Memang ada beberapa perbedaan bentuk antara teater dan film tapi keduanya serupa hanya medianya saja yang berbeda. Darwin Mahesa salah satu orang yang mempunyai bakat di bidang film karena semua ilmu yang dipelajari tentang film didapat dari praktek langsung (otodidak). Ia hanya mendapatkan beberapa teori perfilman dari hasil mengikuti seminar, diskusi dengan akademisi film dan selebihnya didapat dari pengalaman. 

Darwin Mahesa selain aktif sebagai ketua umum Kremov Pictures, sekarang juga aktif di Forum Komunitas Film Banten sebagai ketua dan masuk dalam Komite Sinematografi Dewan Kesenian Banten (DKB). Sekarang Darwin Mahesa dikenal sebagai sutradara film di Kremov Pictures dan pencipta lagu “Piala Dewantara” nominator thema song Apresiasi Film Indonesia (AFI 2015). 

Sumber : http://ruangrekonstruksi.co/?p=687